Runtuhnya Kapitalisme
Ketika gonjang-ganjing
financial dan ekonomi mengancam, para pemimpin dunia hanya punya satu solusi
yakni menjadi penyokong setia kebijakan-kebijakan neoliberal yang terbukti
demikian ganas selama lebih dari 25 tahun. Dengan memanipulasi statistic,
mereka mengilusi public mengenai “kesuksesan” semu dan membalikan perhatian
kita dengan isu “perang melawan terorisme”. Akan tetapi, sekarang strategi ini
tak lagi mampu menyembunyikan ketidakmampuan kapitalisme untuk bertahan dengan
cara memproduksi diri dan memaksimalkan profit, baik untuk menghadirkan
tingkatan minimum keamanan ekonomi yang bisa diterima bagi mayoritas penduduk
dunia, maupun untuk membalikan krisis finansial.
Rendahnya pertumbuhan,
kurangnya pembagian keuntungan, krisis deposit keuangan, dan kebangkrutan usaha
yang tak disangka-sangka adalah kenyataan kusam saat ini ketika kenyataan
tersebut mulai terlihat di mata publilk, keraguan yang lebih besar terhadap
berkelanjutan tatanan ekonomi yang sekian lama diterima begitu saja semakin
membesar.
picture by: http://www.hidayatullah.com/files/bfi_thumb/gal989527130-2xoca7tahvmpuftrnkpt6o.jpg
Pengakuan Kekalahan
Tidak ada seorang pun
kecuali para pendukung ajaran kapitalisme kontemporer yang tidak setuju dengan
anggapan bahwa tindakan yang disebut dengan campur tangan resmi pemerintahan pada
pasar modal untuk mendukung nilai-nilai harga saham merupakan pengkhiatanan
terbesar atas nilai-nilai yang seharusnya dipegang atau didasarkan. Namun
demikian, dampak dari prilaku “aji mumpung” yang sudah berlaku sejak beberapa
dekade yang mungkin bagi kita tidak lagi mengagetkan jika tindakan-tindakan
seperti itu sudah dianggap normal oleh banyak orang yang seharusnya lebih
mengetahuinya. Indikasi dari adanya prilaku ini adalah dari sebuah proposal
yang dibuat dengan penuh keseriusan oleh sebuah lembaga think-thank
bahwa pemerintahan AS harus memperluas efektifitas jaminannya atas simpanan
deposito dan dana pensiun serta menambahkan dengan investasi perorangan dalam
bentuk surat berharga.
Hal ini akan mengabaikan pemikiran rasional dari
prinsip-prinsip risiko/imbalan yang merupakan dasar pemikiran penting dalam
ajaran kapitalisme pasar. Akan tetapi menurut beberapa orang prinsip-prinsip
resiko dan imbalan merupakan hal yang amat baik secara niskala namun sebagian
besar hal itu tidak pernah ada dalam sistem keuangan AS. Pernyataan yang jujur
ini sangatlah bertentangan dengan pernyataan yang diberikan oleh ketua badan
cadangan federal dan para pejabat resmi lainnya, dan merupakan contoh bagaimana
kapitalisme masa kini yang mulai tercerabut dari akar ideologinya dan mulai
meninggalkan pemikiran tradisional atas disiplin pasar modal. Terlebih lagi,
lebih masuk akal jika melihat bahwa sistem keuangan kapitalis kini telah
benar-benar tidak berfungsi dan tidak lagi bisa ditolelir dalam masyarakat yang
beradab.
Sumber ;
1. Shutt
Harry.2005.Runtuhnya Kapitalisme.Teraju.Jakarta
(terjemahan)
2. Shutt.the trouble with
capitalism.pp.60-61.
Tertarik dengan pernyataan resiko dan imbalan yang sebetulnya baik, tp tidak dikenal oleh mereka. Resiko & imbalan dalam islam, sama dengan bagi hasil yg terdapat dalam Islam bukan ya, butuh pencerahan
BalasHapusresiko dalam islam bisa mengacu pada prinsip al-ghorm bil ghonm asalkan dalam pengambilan keuntungannya itu tidak berlebihan, bisa disamakan dengan bagi hasil dalam islam asal sesuai dengan prinsip muamalat
BalasHapusCasinos Near Harris, MI - Mapyro
BalasHapusCasinos Near Harris, MI. 나주 출장샵 1. Casinos near 오산 출장안마 Harris, MI. Mapyro has 51 casinos 계룡 출장샵 nearby. See map 안산 출장마사지 and list 김제 출장샵 with detailed driving directions and