ruangan ini menyediakan sebagian informasi yang diperlukan,,

Kamis, 22 September 2016


Sangiang Lawang

“Selama hidup saya selama ini, saya telah menyaksikan serentetan evolusi teknologi. Akan tetapi tidak satupun diantaranya yang tidak membutuhkan watak yang baik dan kememapuan berfikir yang baik (Bernard M. Baruch)”

Bernard merupakan seorang filsuf sekaligus wirausahawan yang sangat hebat selama Bernard menjalani usahanya Bernard sudah banyak menyaksikan dan menggunakan teknologi untuk kepentingan usahanya, menurut Bernard tidak ada satupun teknologi yang tidak membutuhkan watak yang baik dan kemampuan berfikir yang baik dalam mempergunakan teknologi tersebut. Itu artinya setiap teknologi menuntut penggunanya untuk dapat berwatak baik dan memiliki kemampuan berfikir yang baik dalam memanfaatkan teknologinya tersebut. Akan tetapi kenyataan yang bisa ditemukan selalu membuahkan hasil yang berbeda-beda disetiap tempat yang berbeda dan waktu yang berbeda.

(Sangiang Lawang, 05 Juni 2016) Kampung Sangiang Lawang menjadi saksi akan ketidakseimbangan antara teknologi dengan dengan watak yang baik tersebut. Eksploitasi yang terjadi memang “sangat menguntungkan” jika ditilik dari segi ekonomi dan kehidupan, akan tetapi hal ini seakan menjadi pedang bermata dua yang memiliki catatan kelam dalam perjalanannya. Keuntungan yang didapat tidak setimpal dengan kerusakan yang sebabkan dari hasil eksploitasi ini. 

Kampung Sangiang Lawang merupakan salah satu daerah yang mengalami permasalahan alih fungsi lahan. Kampung Sangiang Lawang yang terletak di kawasan Karst Citatah-Rajamandala, Kec. Cipatat, Kab. Bandung Barat menurut penuturan Bapak Supriatna yang merupakan RT setempat “Daerah ini awalnya diperuntukan sebagai kawasan konservasi, Namun kawasan ini justru berkembang sebagai kawasan penambangan kapur”. Semakin meluasnya jangkauan perusahaan penambang kapur menyebabkan persoalan konversi lahan diarea pertanian menjadi area eksplorasi tambang melalui penerbitan Surat Izin Penambangan Daerah (SIPD). Hal ini semakin menambah sekelumit persoalan krisis ekologi di Kampung Sangiang Lawang yang kunjung usai, banyak cerita-cerita menarik mengenai Sangiang Lawang yang mulai hilang tertutupi oleh cerita-cerita kerusakan alam Sangiang Lawang.


Sangiang Lawang dan Cikaracaknya

Sangiang Lawang dan Cikaracaknya memiliki sebuah cerita menarik mengenai nama dan keberadaannya. Sangiang yang berasal dari kata “Sanghyang” yang dalam bahasa indonesia Sanghyang berarti dewa, dan lawang dalam bahasa indonesia berarti pintu atau lubang, sehingga jika diartikan sangiang lawang berarti dewa lubang/ pintu atau juga dapat diartikan sebagai  lubang/pintu dewa. Hal ini sejalan dengan fakta yang dapat ditemukan diwilayah Sangiang Lawang terdapat banyak lubang gua yang mungkin menjadi latar belakang penamaan wilayah Sangiang Lawang ini, Sangiang Lawang yang pada kisaran tahun 19-an merupakan suatu wilayah konservasi kawasan karst Citatah-Rajamandala memiliki bentang alam yang sangat indah kolaborasi perbukitan hijau dengan batuan-batuan yang mencuat dari dalam tanah serta gua-gua yang memiliki keindahannya tersendiri seakan menambah kesan bahwa ditempat ini menjadi tempatnya tinggal para dewa. 

Bukit Kampung Sangiang Lawang

     Salah satu gua yang terdapat di wilayah Sangiang Lawang adalah Gua Cikaracak, “Cikaracak” merupakan sebuah kata yang sudah tak asing lagi bagi masyarakat tataran sunda pribahasa “Cikaracak ninggang batu laun-laun jadi legok” yang didefinisikan secara etimologi berarti “tetesan air menimpa batu pelan-pelan mejadi lubang” dalam kenyataanya merupakan suatu kebenaran jika tetesan air ini mengakibatkan lubang pada suatu batu yang keras sekalipun,   gua yang terbentuk dari hasil desakan air menjadi sebuah gua yang sampai saat ini selalu meneteskan air melalui tembok dan ornamen gua ini, hal tersebut menjadi latar belakang penamaan gua Cikaracak ini. Gua Cikaracak yang merupakan suatu gua horizontal yang didalamnya masih memiliki beberapa ornamen indah yang masih hidup saat ini.


Ornamen Bacon yang ditemukan


Tampak keindahan gua Cikaracak dari dalam
        Keindahan bak Stairway to heaven yang tersuguh saat pagi menjelang siang ini dapat ditemukan didalam gua Cikaracak ini.  

Sampah yang ditemukan

 
     Namun saat ini sangat disayangkan terdapatnya sampah sisa dari kegiatan manusia yang tidak bertanggung  jawab saat berkegiatan di gua cikaracak ini mengindisikan bahwa program Zero Waste Adventure benar-benar harus lebih giat lagi dikampanyekan untuk mencegah hal-hal seperti ini terjadi lagi, sekarang ini keberadaan gua-gua di Kampung Sangiang lawang sudah berkurang dan rusak akibat aktifitas penambangan dan eksplorasi orang-orang tak bertanggung jawab didalam gua-gua di Kampung Sangiang lawang.
 




Gua Cikaracak 1



Sangiang Lawang dan Pertambangannya



Lokasi Pertambangan


Akan tetapi persoalan yang terjadi tidak hanya sebatas krisis ekologi saja, “Kampung Sangiang Lawang memang pernah terjadi kontroversi antara masyarakat pribumi dengan perusahaan penambangan“ Ujar bapak Supriatna, untuk saat ini pasca penyelesaian kontroversi dengan warga ada beberapa dampak positif dan negatif yang dirasakan oleh warga dari adanya aktifitas penambangan ini.

Dampak Positif

Beberapa dampak positif yang dirasakan oleh sebagian besar warga diantaranya yaitu
a. Pada bidang ekonomi, terdapat perbaikan ekonomi pada masyarakat Kampung Sangiang Lawang dikarenakan 90% warga setempat dipekerjakan oleh perusahaan, upah yang didapatkan kisarannya cukup besar sesuai dengan batas Upah Minimum Regional (UMR)  yang berlaku. Menurut salah satu warga Kampung Sangiang Lawang “pekerjaan yang diberikan kepada warga sini sebagian besar masih sebatas pekerja kasar saja, untuk orang-orang yang memegang alat operasional dan administrasi perusahaan masih menggunakan orang-orang luar desa” akan tetapi menurutnya menjadi pekerja kasar saja sudah cukup untuk membiayai hidup keluarganya.

b. Pada bidang pembangunan, pada bidang pembangunan terdapat banyak dampak yang bisa dirasakan oleh warga mulai dari proyek pengecoran jalan yang sudah berlangsung selama 2 tahun terakhir, pembangunan masjid dan fasilitas umum yang mulai banyak di desa Sangiang diakomodir oleh perusahaan lewat bantuan berupa barang dan juga  uang untuk pembangunan, pembuatan akses air kerumah warga juga dirasakan sangat bermanfaat oleh warga setempat.

Dampak Negatif

Beberapa dampak negatif yang sangat dirasakan warga setempat diantaranya adalah
a. Dampak negatif yang dirasakan warga setempat khususnya warga yang menggantungkan hidupnya pada bidang lahan pertanian dan perkebunan sangat terasa sekali hilangnya sebagian besar lahan subur, sumber pengairan yang sangat jauh menyebabkan menurunnya tingkat penghasilan para petani, para petani yang umumnya sudah berusia lanjut dan tidak bisa bekerja dipenambangan sangat kesulitan dalam pendapatan seharinya-harinya. Perlu adanya pemberdayaan bagi orang-orang yang tidak mampu bekerja kasar agar tetap dapat membuat dapurnya tetap mengepul setiap hari

b. Polusi suara yang sangat mengganggu warga, polusi suara yang berasal dari ledakan-ledakan penghancur batu dan mesin-mesin besar yang beroperasi merupakan suatu dampak yang tidak dapat dihindari dari adanya aktifitas penambangan ini. Warga yang terganggu tidak bisa berbuat banyak untuk menghentikan polusi suara ini.

c. Kekhawatiran berkepanjangan yang dirasakan warga juga merupakan suatu dampak negatif yang besar, kekhawatiran akan terjadinya kecelakan dan bencana alam yang sangat rawan sekali terjadi diwilayah penambangan, terakhir beberapa bulan yang lalu terjadi longsor batu yang menyebabkan beberapa pekerja mengalami luka berat dan luka ringan.

Namun ada beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan yakni mengenai keadaan alam Desa Sangiang yang sangat memprihatinkan akan menjadi efek domino dikemudian hari nanti. Alam bukanlah sesuatu yang bisa dilawan oleh manusia, manusia perlu menjaga alam agar tetap lestari, alam bukan sebagai warisan dari nenek moyang akan tetapi alam adalah  titipan dari anak cucu dimasa depan.

Sumber :
Jurnal, Maulana Yoga C..2011. Pengelolaan Berkelanjutan Kawasan Karst Citatah-Rajamanala


06.30 2 comments » by zulfiyanwar
Posted in

2 komentar:

  1. Naha cuman sebagian ? Gk keseluruhan ?

    BalasHapus
  2. Check this out buntalbiasa.blogspot.id kungkangkingkung

    BalasHapus

Search

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter