ruangan ini menyediakan sebagian informasi yang diperlukan,,

Minggu, 25 September 2016



Perkembangan Perilaku Psikomotorik

Perilaku psikomotorik dalam pelaksanaannya memerlukan adanya koordinasi fungsional antara neuronmuscular  system  (persyarafan dan otot) dengan fungsi psikis (kognitif, afektif dan konaktif ).
Mengutip dari Loree (1970:75) Loree menyatakan bahwa ada dua macam perilaku psikomotorik utama yang bersifat universal dan harus dikuasai oleh setiap individu pada masa bayi atau awal masa kanak-kanaknya ialah berjalan (walking) dan memegang benda (prehension). Kedia jenis keterampilan psikomotorik ini merupakan basis dari perkembangan keterampilan yang lebih kompleks seperti yang kita kenal dengan sebutan bermain (playing) dan bekerja (working).
Dua prinsip perkembangan utama yang tampak dalam semua bentuk perilaku psikomotorik ialah 1. Bahwa perkembangan itu berlangsung dari sesuatu yang sederhana kepada sesuatu yang lebih kompleks, 2. Dari yang kasar dan global (gross bodily movements) kepada yang halus dan spesifik tetapi terkoordinasikan (finely coordinated movements).        
Keterampilan berjalan diawali dengan gerakan-gerakan psikomotorik dasar (locomotion) yang harus dikuasi selama tahun pertama kehidupannya. Perkembangan psikomotrik dasar itu berlangsung secara sekuensial, sebagai berikut: a. Keterampilan bergulir  (roll over) dari telentang hingga telungkup (5-8 bulan), b. Gerak duduk (sit up) yang bebas (8,3 bulan), c. Berdiri bebas (9,0 bulan) berjalan dengan bebas (Loree, 1970:75).
Dengan demikian dari gerakan-gerakan psikomotorik dasar itu tingkatan perkembangan penguasaanya dapat diprediksi. Jika terjadi kelambatan-kelambatan dari ukuran normalitas waktu diatas, berarti menandakan adanya kelainan tertentu.
Keterampilan memegang benda, sampai dengan 6 bulan pertama dari kelahirannya barulah merupakan gerakan meraih benda-benda yang ditarik ke dekat badanya dengan seluruh lengannya. Baru mulai pada masa enam kedua dari kelahirannya, jari-jemarinya dapat berangsur digunakan memungut dan memegang erat-erat benda, seraya memasukkan ke mulutnya. Keterampilan memegang secara bebas baru dicapai pula setelah keterampilan berjalan bebas dikuasai.
Sumber :
Abin, S.M. 2012. Psikologi Kependidikan Pendidikan Sistem Pengajaran Modul. PT Remaja Rosdakarya. Bandung

0 komentar:

Posting Komentar

Search

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter